Kamis, 13 November 2014

Mahasiswa Papua di Tataaran

Yogyakarta, MAJALAH SELANGKAH --
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Front Pelajar dan Mahasiswa Yogyakarta akan turun jalan sikapi situasi Mahasiswa Papua di Tataaran, Sulut, hari ini, Rabu (12/11/14) FPMY memusatkan demo di depan kantor Gubernur DIY.
Aksi berjalan dikomandoi oleh FPMY dan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua di Daerah Istimewa Yogyakarta (Ipmapa DIY). Aksi dimaksud dimulai dari Asrama Kamasan I Papua di Jl. Kusumanegara, menuju Kantor Gubernur DIY di Malioboro, melalui Titik Nol Kilometer.
Kronologis
Pukul 11.00 WIB, massa aksi sudah terkumpul. Setelah doa pembukaan dipimpin salah seorang anggota, massa aksi bergerak ke jalan Kusumanegara. Massa aksi naik ke sebuah mobil komando dan sebuah bis menuju Titik Nol Kilometer.
Aksi akan dimulai dari Titik Nol Kilometer, tempat salah seorang mahasiswa Papua, Almarhum Paulus Petege, dibunuh oleh Orang Tak Dikenal (OTK) yang hingga saat ini, polisi masih beralasan masih dalam proses mengumpulkan barang bukti untuk mengerucutkan pelaku.
Pukul 11.30 WIB, mahasiswa memulai aksi pas di tempat kematian almarhum Paulus Petege. Setelah 20 menit berorasi di sana, massa mulai bergerak melewati sepanjang jalan Malioboro menuju Kantor Gubernur DIY.
Salah seorang polisi menjelaskan, ada 300-an personil secara keseluruhan dari beberapa kesatuan yang diturunkan untuk mengamankan aksi ini.
Pukul 11.50 WIB, mahasiswa telah tiba di depan kantor gubernur DIY. Massa FPMY berorasi secara bergantian.
Massa terdengar menerikkan Hidup mahasiswa Papua, Usut tuntas pelanggaran HAM yang terjadi di tanah Papua dan di luar tanah Papua terhadap orang Papua dan Usut tuntas pelaku pelanggaran HAM terhadap Petius Tabuni di Tondano, juga Paulus Petege dan Jessica Elisabeth Isir di Yogyakarta.
Pukul 12.55 WIB, perwakilan mahasiswa Papua, masuk ke dalam Kantor Gubernur mewakili mahasiswa Papua lainnya untuk beraudensi dengan pihak DIY di kantor gubernur.
Hasil Audensi
Yang menjadi perwakilan adalah, Ketua Ipmapa DIY, Aris Yeimo, Boy Paririe dan Bastian Tebai. Mereka diterima Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah DIY, Didik Purwadi, didampingi Kasad Pol PP, Bambang. Menurut mereka, Sultan tak bisa menerima langsung, karena tidak di tempat.
Audensi berlangsung 45 menit. Sekitar pukul 13:40 WIB, audensi telah selesai. Dalam audensi, Ketua Ipmapa, dan Boy menyampaikan kronologis singkat kematian Jessica Isir, Paulus Petege, dan peristiwa pelanggaran HAM di Tataran, Tondano, Sulawesi Utara.
Perwakilan mahasiswa menuntut agar, pertama, pemerintah DIY juga mendesak pemerintah daerah Sulawesi Utara dan Pemerintah di Papua (Papua dan Papua Barat) untuk segera bertemu sesuai dengan tuntutan mahasiswa Papua di Manado, Sulawesi Utara untuk menyepakati perjanjian perdamaian dan untuk kepastian jaminan keamanan bagi mahasiswa Papua di Sulawesi Utara.
Juga mendesak untuk pemerintah DIY menjamin keamanan terhadap mahasiswa Papua di DIY, karena akhir-akhir ini, keamanan di Yogyakarta khusus bagi masyarakat Papua (mahasiswa, pelajar, dll) terganggu.
Kedua, meminta pihak pemerintah Sulawesi Utara untuk segera membuka seluas-luasnya pembrendelan secara terselubung atas pemberitaan terhadap kronologis kejadian Petius Tabuni.
Mahasiswa menilai, kronologis yang tersebar di media tidak sesuai dengan fakta yang digambarkan para saksi di lapangan saat kejadian. Terutama menyangkut penjerumusan akar masalah kematian Petius Tabuni karena mabuk dan dalam kondisi mabuk, yang jelas-jelas tidak sesuai realita di sana.
Ketiga, meminta pihak pemerintah DIY sebagai orang tua mahasiswa Papua di DIY untuk mendesak Polri Republik Indonesia, mengungkap semua pembunuhan dan pelanggaran HAM lainnya terhadap mahasiswa dan masyarakat Papua di luar tanah Papua.
Terutama yang terjadi di Yogyakarta, perwakilan mahasiswa dalam audensi menuntut sultan mendesak polda DIY untuk mengusut tuntas kasus kematian Jessica Isir yang sudah 4 tahun umurnya dan tanpa penanganan yang jelas.
Dan kematian Paulus Petege yang diyakini akan dibiarkan begitu saja oleh polisi di Yogyakarta, seperti nasib kasus Jessica Isir.
Keempat, meminta Sultan membuka ruang untuk audensi dengan pihak mahasiswa Papua di DIY.
Kelima, meminta Sultan secara khusus melindungi mahasiswa Papua di DIY.
Keenam, mengancam, bila tuntutan-tuntutan di atas tidak dipenuhi, maha seluruh mahasiswa Papua di DIY akan eksodus besar-besaran, kembali ke tanah air Papua. Dan dari sana, akan memulangkan semua penduduk yang bukan orang asli Papua dari atas tanah air Papua.
Tanggapan Balik Perwakilan Pemda DIY
Pak Didik Purwadi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah DIY kepada perwakilan mahasiswa Papua menyampaikan beberapa hal.
Pertama, semua tuntutan dan permintaan dari mahasiswa akan dibicarakan dengan atasan dan pihak-pihak terkait dalam rapat koordinasi secapatnya.
Kedua, meminta kepada mahasiswa untuk membuat surat permohonan audensi dan disampaikan kepada pihak pemerintah DIY.
Ketiga, dalam rapat koordinasi, akan menyampaikan kepada pihak kepolisian di DIY untuk mengusut beberapa pembunuhan yang korbannya adalah mahasiswa Papua.
Keempat, agar mahasiswa Papua menjaga keharmonisan hidup, karena pada dasarnya, masyarakat Yogyakarta menghargai pluralisme.
Pukul 13.50 WIB, perwakilan mahasiswa yang beraudensi dengan pihak DIY kembali menemui massa aksi. Aksi dilanjutkan beberapa menit, dan ada himbauan dari pihak DIY.
Pukul 13.55 WIB, doa penutup di depan kantor gubernur DIY. Mahasiswa kemudian menaiki mobil komando dan bus yang mengantar massa aksi menuju Asrama Kamasan I Papua.
http://majalahselangkah.com/…/fpmy-demo-depan-kantor-gubern…
(Topilus B. Tebai/MS)

0 komentar:

Posting Komentar

Bookmark Us

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Search

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

Spongebob SpongeBob SquarePants

Pages

Text Widget

Text Widget

Twitter Facebook Google Plus Instagram RSS Feed Email

Translate

dashboard

div style="position: fixed; bottom: 0px; left: 10px;width:130px;height:160px;">Dapatkan widget animasi ini !
Animasi Helikopter
Read more at http://hasbiabhi.blogspot.com/2012/12/cara-memasang-widget-animasi-bergerak.html#6UPIb3RuVu1kp4Uc.99

NAUT

Ganti Background Blog Ini!


Get Widget
Copyright © BERDIRI FOR MANDIRI | Powered by Blogger
Design by SimpleWpThemes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com